Cari Sesuatu?...

Jumat, 02 Oktober 2009

KEJAMNYA SYIRIK!

Kejamnya Syirik

"Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang sangat besar." (Luqman: 13)

Syirik adalah musuh utama tauhid, dan syirik adalah sebesar-besar dosa dan kezaliman. Seperti dinyatakan Allah dalam firman-Nya :
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (An-Nisa': 48)
Sesungguhnya peperangan dan permusuhan antara tauhid dan syirik sudah terjadi sejak dahulu kala, yaitu sejak zaman Rasul Nuh `alaihis salam ketika beliau menyeru kaumnya untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan peribadatan kepada tuhan-tuhan mereka yang tidak berhak untuk diibadahi. Hal ini telah diberitakan Allah di dalam firman-Nya:
"Dan mereka berkata: Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) kepada tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan kepada wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan nashr." (Nuh: 23)
Setelah Nuh, datang  para rasul-rasul yang mempunyai misi utama serupa, sampai akhirnya datang penutup para nabi dan rasul, Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam. Beliau menyeru seluruh kaum Arab dan seluruh umat manusia untuk ber-ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan periba-datan kepada selain Allah. Akan tetapi kaumnya men-cela-nya, menyakitinya dan memperolok-olokannya serta menjulukinya sebagai tukang sihir pendusta. Allah mengkhabarkan hal ini di dalam firman-Nya:
"Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta; mengapa ia menjadikan ilah-ilah itu Ilah yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan." (Shaad: 4-5)
Begitu banyak firman Allah yang menjelaskan kepada kita bahwa peperangan antara tauhid dan syirik benar-benar sudah lama terjadi, yaitu sejak zaman Nuh `alaihis salam hingga zaman Rasulullah shal-lallahu `alaihi wa sallam. Dan hingga zaman kita seka-rang ini peperangan dan pergolakan antara keduanya terus terjadi hingga hari kiamat tiba.
Kini marilah kita melongok keadaan pada zaman kita sekarang ini. Pada zaman ini apabila dikuman-dangkan tauhid maka para pelaku syirik akan menolak bahkan memberontak dan mengangkat senjata untuk melawannya. Kaum musyrikin benar-benar marah dan murka ketika mendengar tauhid dikuman-dangkan. Apakah mereka lupa atau mereka tidak tahu bahwa yang mereka bela dan perjuangkan serta mereka agung-agungkan adalah suatu kekejaman yang akan menimpa mereka, yang lebih menyakitkan dari kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh para penjajah seandai-nya mereka menyadarinya. Karena kekejaman ini bukan hanya mengena pada anggota tubuh mereka akan tetapi juga mengena pada sesuatu yang sangat diagung-agungkan oleh seseorang, yaitu harga diri dan martabat mereka. Kekejaman yang sangat sadis ini menimpa para pelaku syirik tanpa sepengetahuan mereka.
Untuk membuktikan kejamnya syirik terhadap pelaku, pengagung dan pembelanya, marilah kita melihat dan memperhatikan poin-poin berikut ini yang akan menerangkan kepada kita bahwa syirik benar-benar berbuat kejam terhadap pelakunya.

1. Syirik Menghinakan Derajat dan Harga Diri Manusia
Sesungguhnya syirik telah menghinakan derajat manusia, meruntuhkan kemuliaan dan kedudukan-nya. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi, dan Allah telah mem-berikan kepada manusia kemuliaan lebih dari yang lainnya. Akan tetapi manusia bodoh akan kemuliaan dirinya, dan memberikan kepada kesyirikan kesempatan dan pintu-pintu untuk menghinakannya. Manusia telah menja-dikan sebahagian makhluk-makhluk yang ada di muka bumi maupun di langit sebagai Ilah yang disembah dan diibadahi, yang manusia tunduk dan meng-hinakan diri kepadanya.
Marilah kita layangkan pandangan ke negeri-negeri yang banyak sekali terjadi kesyirikan, seperti negeri India. Di negeri yang indah dan megah itu kita akan dapati suatu pemandangan yang sangat mengenaskan, suatu pemandangan yang sangat kejam jika dipandang dengan kacamata fitrah,  jutaan manusia menyembah sapi. 
Padahal sudah menjadi kesepakatan umat sedunia bahwa yang disebut binatang tidaklah mempunyai akal dan pikiran. Subhanallah!  Syirik telah menghinakan dan merendahkan derajat manusia hingga serendah-rendahnya, yaitu menyembah dan merendahkan diri kepada sapi yang tidak berakal dan berperasaan. Dari sini dapat kita ketahui bahwa syirik telah berbuat kejam kepada para pelakunya, yaitu dengan merendahkan derajatnya yang pada mulanya tinggi dan terhormat sebagai hamba Allah yang merdeka yang tidak terikat dengan sesembahan apapun kecuali Allah, dan tidak menyembah kecuali kepada Dzat yang maha berkuasa yang telah menciptakannya dan memuliakannya, hingga menjadi serendah rendahnya dengan menyembah dan merendahkan diri kepada makhluk yang lebih rendah dan lebih hina dari dirinya.
Kini dapati begitu banyak orang-orang yang mengaku dirinya muslim berdiam diri disekitar kuburan-kuburan orang yang mereka anggap wali, untuk meminta hajat kepada orang mati tersebut, atau menjadikannya sebagai perantara dalam berdoa. Semua ini mereka lakukan disebabkan kebodohan mereka tentang agama mereka (Islam). Padahal, Islam telah melarang mereka untuk melaku-kan peribadahan kepada selain Allah. Dan orang-orang mati tersebut adalah hamba-hamba Allah seba-gai-mana halnya mereka, yang tidak mampu memberi-kan manfaat maupun mudharat, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang dzalim." (Yunus: 106)
Orang-orang mati tersebut tidaklah mampu memberikan kepada diri-diri mereka sendiri manfaat dan madharat, apalagi terhadap yang lainnya. Bahkan orang-orang matilah yang membutuhkan doa dari orang-orang yang masih hidup. Maka hendaklah manusia berdoa untuk mereka dan bukan berdoa kepada mereka. Karena Allah berfirman:
"Maka janganlah kamu menyembah seorangpun didalamnya (masjid) disamping menyembah Allah." (Al-Jin: 18)
Poin pertama  kejamnya syirik, yakni syirik telah menghinakan derajat manusia, meruntuhkan kemuliaan dan kedudukannya.
Di antaranya dengan menanamkan keyakinan dihati mereka bahwa orang-orang yang sudah mati mampu memberi manfaat maupun mudharat. Dengan keyakinan inilah orang-orang musyrik rela untuk sujud, memberikan sajian dan tidur di kuburan-kuburan. Ini adalah perbuatan yang sangat rendah dan hina.
2)       Syirik adalah Kezaliman yang Sangat Besar
Yaitu kezaliman kepada Allah dan diri pelakunya sendiri. Karena Allah telah menyatakan bahwa tidak ada Ilah selain Dia, tidak ada Rabb selain-Nya, dan tidak ada hukum selain hukum-Nya. Seorang hamba yang berbuat syirik berarti  telah berbuat kezaliman terhadap Allah, yaitu menjadikan sekutu bagi Allah yang Maha Besar, dan ia juga berbuat kezaliman terhadap dirinya sendiri dan terhadap yang lainnya, dengan menyelewengkan hak dirinya yang seharusnya tidak menyembah kecuali kepada Allah sementara dia menjadikan dirinya hamba bagi selain Allah dan memberikan suatu hak kepada yang tidak berhak menerimanya (yaitu hak peribadahan).
Pada poin ini dapat kita lihat bahwa syirik telah berlaku kejam terhadap pelakunya yaitu dengan memerintahkan secara tidak langsung  untuk berbuat zalim kepada Allah, dirinya sendiri, dan kepada orang lain. Padahal bila fitrah seseorang itu bersih, ia tidak  rela untuk berbuat zalim kepada Zat yang telah menciptakannya, memuliakannya dan memberinya rejeki. Ia juga tidak  tega untuk berbuat zalim terhadap orang lain terlebih lagi terhadap dirinya sendiri. Tapi syirik telah berbuat kekejaman hingga fitrah ini rusak dan ternoda.
3)  Syirik Memecah Belah Ummat
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Ar-Ruum: 31-32)
Pada poin ini kembali kita melihat syirik berbuat kekejaman terhadap pelakunya, yaitu dengan memecah belah golongan mereka menjadi be-be-rapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan golongannya.
4)       Syirik Penyebab Masuknya Seseorang ke dalam Neraka
Inilah puncak dari kekejaman syirik, yaitu menjerumuskan pelaku, pengagung, pencinta dan pembelanya kedalam tempat yang penuh siksa, yang sangat hina dan sangat pedih yaitu neraka Jahanam dan mereka kekal selama-lamanya
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan Allah). Maka pasti Allah mengharamkan kepada Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim seorang penolongpun.” (Al-Maidah: 72)
Dari poin-poin di atas dapat kita simpulkan bahwa syirik benar-benar telah berbuat kekejaman terhadap pelakunya (musyrik). Kekejaman tersebut dimulai dari perendahan martabat dan kedudukan pelakunya ke tempat serendah-rendahnya yaitu dengan menyembah makhluk-makhluk yang lebih rendah dan lebih hina dari dirinya. Kekejaman itu berlanjut dengan membuat seorang hamba berbuat zalim kepada penciptanya yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu dengan menjadikan sekutu bagi Allah, dan perlakuan zalim seorang hamba terhadap dirinya dan terhadap makhluk yang lainnya.
Maka sadarlah wahai ummat manusia yang masih berbuat kesyirikan, membelanya serta memper-juangkannya. Tidaklah kalian melihat dan memahami bagaimana kejamnya kesyirikan yang telah kalian bela, perjuangkan dan kalian kagumi? Yang puncak kekejaman itu ialah masuknya kalian ke dalam Neraka selama-lamanya. Tidaklah berguna penyesalan apabila telah tiba hari kiyamat. Dan buanglah jauh-jauh perasaan egois dan sombong ketika kalian diingatkan untuk kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala .  Peribadahan kepada selain Allah hanyalah menghasilkan kerugian, penyesalan, kehancuran dan kehinaan di dunia, serta ratapan dan penyesalan yang tiada gunanya di Akhirat. Gunakanlah waktu kalian untuk beribadah kepada Allah yang maha agung, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, yang memuliakan kalian dari makhluk-makhluk lainnya.
Dan tinggalkanlah sikap ghuluw (melewati batas dalam memuji) terhadap selain Allah, karena salah satu sebab terjadinya kesyirikan ialah ghuluw terhadap selain Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah: “Diantara sebab terjadinya peribadahan terhadap patung dan berhala ialah ghuluw pada makhluk dan memberikan kepada makhluk sesuatu pujian yang lebih dari kedudukan makhluk tersebut. Hingga mereka menjadikan pada makhluk satu bagian dari keuluhiahan (ketuhanan) dan mereka menyerupakannya dengan Allah. Pernyerupaan inilah yang terjadi pada umat-umat terdahulu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membatalkan semuanya dan mengutus para rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya dan pengingkaran-Nya dan penolakan-Nya serta bantahan terhadap golongannya (kaum musyrikin).”
Dan ingatlah selalu firman Allah tentang orang-orang yang berbuat syirik:
“Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ketempat yang jauh.” (Al-Haaj: 31)
Al-Imam At-Thabari mengatakan didalam tafsirnya (juz: 9 hal: 145) dari Qatadah, ia berkata: Ini adalah permisalan yang Allah buat untuk orang-orang yang berbuat syirik kepada-Nya, yaitu tentang jauhnya mereka dari petunjuk dan hancurnya mereka.
Wallahu a’lamu bish-Shawab.
Sumber: Majalah Salafy edisi 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar